LOMBA ESAI : MAHASISWA TANGGUNG JAWABMU KINI

Saat ini, posisi mahasiswa dalam tatanan sosial kehidupan bermasyarakat adalah sebagai tonggak kemajuan dan perkembangan suatu bangsa. Harapan akan adanya perubahan untuk menuju Indonesia yang lebih baik ada di pundak mahasiswa. Hal ini menjadi semacam kewajiban yang harus ditunaikan oleh mahasiswa mengingat masa depan bangsa Indonesia ada di tangan mereka. Mahasiswa tidak lagi berperan sebagai individu yang hanya memikirkan masa depan pribadi, namun secara sadar bersedia untuk mengabdikan dirinya bagi kemajuan bangsa di masa mendatang. Keadaan ini sebaiknya dimanfaatkan oleh mahasiswa dengan melakukan tugas sesuai harapan masyarakat yaitu untuk memajukan berbagai struktur kehidupan di segala bidang, mulai dari ekonomi, politik dan pemerintahan, sosial, kesehatan, pendidikan, dan hukum, secara profesional dan bertanggungjawab.

Untuk mencapai kondisi ekonomi yang baik, kestabilan di bidang politik, sistem pemerintahan yang bersih, kehidupan sosial yang aman, pemerataan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang mampu menjangkau seluruh masyarakat hingga pelosok negeri, serta penegakan hukum dengan adil, maka diperlukan adanya persiapan yang matang dari para calon generasi penerus bangsa, yang dalam hal ini adalah mahasiswa. Hal ini sesuai dengan apa yang tercantum pada Pasal 58 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi yang menyatakan bahwa salah satu fungsi dan peran dari perguruan tinggi adalah sebagai wadah pendidikan calon pemimpin bangsa. Adanya undang-undang yang mengatur hal ini membuktikan bahwa anggapan mahasiswa adalah generasi penerus bangsa bukan hanya pendapat yang berasal dari sebagian orang saja, namun juga mendapat perhatian dari pemerintah yang ditunjukkan melalui undang-undang.

Selain sebagai wadah pendidikan calon pemimpin bangsa, perguruan tinggi juga berfungsi sebagai pusat pengembangan peradaban bangsa. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang berada di dalamnya merupakan aset yang bisa diharapkan untuk mengembangkan peradaban bangsa Indonesia melalui kontribusi dan peran aktif yang nantinya bisa diberikan untuk bangsa Indonesia setelah mereka mempunyai kemampuan yang dibutuhkan dalam pengembangan peradaban bangsa sesuai dengan bidang masing-masing.

Uraian di atas menunjukkan bahwa sebenarnya mahasiswa mempunyai potensi untuk dikembangkan agar mampu memenuhi tugasnya dan mewujudkan cita-cita bangsa seperti yang telah tercantum dalam undang-undang. Untuk lebih menekankan peran mahasiswa akan posisinya sebagai pondasi terkuat dalam kemajuan dan perkembangan bangsa, maka disusunlah suatu Tri Dharma Perguruan Tinggi yang merupakan kewajiban bagi perguruan tinggi untuk menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Pendidikan yang berada dalam poin pertama menunjukkan bahwa perguruan tinggi pada hakikatnya berkedudukan sebagai tempat untuk menuntut ilmu, menambah wawasan pengetahuan, dan mengembangkan kemampuan untuk berpikir logis serta membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat. Peran mahasiswa untuk mewujudkan terselenggaranya Tri Dharma pada poin pendidikan dapat diaktualisasikan dalam perjuangan untuk selalu berusaha menjadi yang terdepan dalam bidang akademis. Contoh nyata dari perwujudan Tri Dharma di bidang pendidikan adalah kewajiban setiap mahasiswa agar mempunyai prinsip untuk menjadi yang terbaik di lingkungan internal universitas, yang bisa dirintis sejak level jurusan. Selain itu, banyaknya kompetisi di berbagai disiplin ilmu pengetahuan  antar universitas yang mempunyai nilai prestise yang lebih tinggi karena membawa nama universitas juga menjadi faktor untuk menumbuhkan semangat mahasiswa dalam  upaya mencapai kesuksesan salah satu poin dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan.

Tidak hanya di bidang akademis, poin pendidikan dalam Tri Dharma juga dimaksudkan sebagai pendidikan karakter yang bertujuan untuk membentuk moral dan perilaku  mahasiswa agar mempunyai sikap yang santun sesuai adat dan kebiasaan bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi budaya ketimuran. Sehingga, selain mempunyai kemampuan akademis yang bagus, mahasiswa juga harus memiliki sikap dan kepribadian yang santun sehingga keduanya bisa berjalan berdampingan dan kemudian tercapailah tujuan dari salah satu Tri Dharma yaitu pendidikan, yang meliputi pendidikan formal yang terwujud dalam kemampuan akademis serta pendidikan karakter yang terkait moral dan sikap serta kepribadian mahasiswa.

Poin kedua dari Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah penelitian. Penelitian bisa diimplementasikan sebagai lahan bagi mahasiswa untuk mengeksekusi teori yang telah didapat selama masa perkuliahan yang kemudian diaplikasikan dalam suatu penelitian. Penelitian bagi mahasiswa tersedia dalam berbagai jenis yang semuanya mempunyai nilai tersendiri sesuai disiplin ilmu masing-masing.

Pada hakikatnya, penelitian adalah pengembangan dari suatu ilmu pengetahuan maupun teknologi yang bertujuan untuk membuktikan atau memperbaiki teori serta teknologi yang sudah ada atau menciptakan sesuatu yang baru sesuai pemikiran dan inovasi. Penelitian yang ideal harus bermanfaat bagi orang lain, tidak hanya untuk peneliti sendiri, sehingga hasil penelitian diharapkan bisa digunakan masyarakat umum. Namun, hal ini tidak berlaku jika penelitian bersifat tertutup atau rahasia yang hasilnya tidak bisa dipublikasikan. Pada dasarnya, mahasiswa harus mempunyai rasa ingin tahu yang bear sehingga aktif melakukan penelitian agar pengetahuan yang dimiliki terus berkembang. Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa kemudian berhasil menemukan hal yang baru juga memiliki nilai positif bagi bangsa. Selain memperbaharui pengetahuan pada masyarakat, hal tersebut juga menambah daya saing bangsa. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa Indonesia juga mampu bersaing dengan mahasiswa asing sehingga bisa meningkatkan rasa percaya diri, terlebih ketika mahasiswa Indonesia berhasil membawa karyanya ke luar negeri, bahkan menjuarai suatu kompetisi  tingkat internasional yang berkaitan dengan penelitian maupun pengembangan.

Poin terakhir dari Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah pengabdian kepada masyarakat. Menurut penulis, poin ini bertindak sebagai pelengkap, namun juga menjadi suatu keharusan yang bertujuan untuk menyempurnakan totalitas mahasiswa yang mempunyai posisi sebagai pondasi untuk kemajuan dan pengembangan bangsa seperti yang telah diuraikan di awal. Mahasiswa harus mempunyai jiwa sosial yang bisa dipraktikkan dalam bentuk mengabdi kepada masyarakat. Salah satu tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah untuk membantu mencerdaskan kehidupan bangsa serta memajukan kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Pada beberapa institusi pendidikan, salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN), namun mahasiswa yang ingin berkontribusi secara langsung juga bisa turun ke masyarakat baik secara mandiri atau membawa nama institusi dengan mengikuti prosedur yang telah ditentukan.

Ketiga komponen dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut merupakan langkah awal yang berguna untuk menyiapkan mahasiswa sebagai penerus generasi bangsa. Selain menjadi individu yang cerdas, mahasiswa juga dituntut untuk memiliki sikap, moral, dan kepribadian yang santun, memiliki jiwa sosial yang tinggi, serta memiliki rasa ingin tahu dan semangat berjuang yang tak pernah padam. Hal ini bertujuan untuk mencapai cita-cita Indonesia seperti yang telah diuraikan di atas, yang meliputi kondisi ekonomi yang kuat, kestabilan di bidang politik, sistem pemerintahan yang bersih, kehidupan sosial yang aman, pemerataan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang mampu menjangkau seluruh masyarakat hingga pelosok negeri, serta penegakan hukum dengan adil.

 

Afra Hatim

Universitas Gadjah Mada